Global Darussalam Academy

Global Darussalam Academy, SMA Islam Pertama di Indonesia dengan Banyak Keunggulan

Global Darusalam Academy (GDA) yang bernaung di bawah Yayasan Sunni Global Darussalam ini merupakan SMA unggulan pertama berbasis akademik keislaman, keglobalan dan kepemimpinan yang menerapkan konsep asrama dan kurikulum menuju International Baccalaureate (IB).

Direktur Yayasan Sunni Global Darussalam, Aini Husna, M.Pd menuturkan, sebagai kandidat sekolah IBDP , GDA nantinya akan menerapkan Kurikulum IB yang diakui dunia sebagai kurikulum terbaik pada jenjang diploma atau SMA. 

Menurut Aini, sekolah dengan konsep asrama merupakan gagasan Presiden Prabowo yang telah mengalami dan melihat sendiri bahwa sekolah-sekolah terbaik di dunia rata-rata berasrama, selain menerapkan kurikulum IB.

“Dengan di boarding maka kehidupan siswa akan lebih terkontrol, dari makanannya yang bergizi, olah raga dan istirahat yang cukup, serta belajar yang lebih berkualitas. Presiden Prabowo sendiri merupakan alumni SMA American School in London yang merupakan sekolah dengan kurikulum IB dan boarding,” ungkapnya.

GDA sebagai bagian dari Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) yang berpayung hukum Instruksi Presiden (Inpres) Prabowo Subianto, memiliki visi yang selaras dengan tujuan pemerintah untuk menuju Indonesia Emas 2045.

“Untuk menuju Indonesia emas 2045, salah satu tantangannya adalah menciptakan pemimpin level dunia dan itu harus dipersiapkan dari jenjang SMA. Jadi konsep SMA Garuda dengan menerapkan kurikulum IB dan berasrama, termasuk di dalamnya GDA ini adalah solusinya. Saat ini GDA adalah kandidat sekolah IBDP.” pungkas Aini.

GDA juga menggunakan kurikulum Islam dengan tujuan mencetak generasi unggul, baik dari sisi intelektual maupun spiritual atau akhlaqul karimah.

“Global Darussalam Academy memiliki visi mewujudkan pemimpin kelas dunia yang berintegritas, berakhlak mulia, pembelajar sejati, dan cinta tanah air,” ujarnya.

Standar kelulusan GDA nantinya akan terbentuk generasi unggul yang memiliki karakter pious moslem, yaitu insan yang berakhlak mulia. Hal ini merupakan keunggulan dari sisi afektif.

Kemudian keunggulan dari sisi kognitif ditunjukkan dengan memiliki semangat untuk terus menimba ilmu sepanjang hayat (lifelong learner) atau membentuk manusia berilmu.

Lulusan GDA juga akan terbentuk sebagai global citizen yang memberikan manfaat bagi alam semesta atau rahmatan lil ‘alamin. Hal ini merupakan keunggulan dari sisi psikomotorik.

“Standar lulusan GDA nantinya juga menjadi manusia yang memiliki balanced life, kehidupan yang seimbang atau istilah dalam Islamnya tawazun sehingga menjadi manusia yang afektif dalam melakukan segala sesuatu dan yang tak kalah penting menjadi world class leader (pemimpin berkelas dunia). Ini merupakan keunggulan dari sisi afektif, kognitif, sekaligus psikomotorik,” beber Aini.

Guna menunjang capaian lulusan berkualitas, selain kurikulumnya, GDA memiliki berbagai fasilitas unggulan.

Antara lain, gedung sekolah yang representatif, gedung asrama siswa (dormitory), ruang makan (dining hall), sportorium, masjid, minimarket, klinik kesehatan, laundry dan apartemen guru.

“Berbagai keunggulan Global Darussalam Academy yang membedakan dengan SMA Garuda lainnya tercermin dari filosofi logonya yang sarat makna, dimana kesemua bentuk dan warnanya melambangkan tujuan besar mencapai Indonesia emas 2045,” tukas Aini.

Ia menjelaskan lambang buku berjumlah enam lembar melambangkan enam butir rukun iman dalam Islam. Maknanya setiap civitas academica GDA harus menjadi orang yang beriman (pious moslem) dengan berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits. (Aspek afektif).

Pena berwarna emas melambangkan keagungan dan kemakmuran yang hanya dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan. Maknanya setiap civitas academica GDA harus menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner). (Aspek kognitif).
Globe berwarna biru melambangkan alam semesta. Maknanya setiap civitas academica GDA harus memberikan manfaat pada kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya (rahmatan lil alamin) sebagai warga dunia dan harus berusaha menjadi pemimpin yang berdaya saing global. (Aspek psikomotorik).

Burung merpati dengan sayap mengembang melambangkan perdamaian, cinta, dan kesetiaan. Maknanya setiap civitas academica GDA harus mengedepankan semangat perdamaian dalam setiap penyelesaian masalah serta menjunjung tinggi kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air. (Aspek psikomotorik).

Padi berjumlah lima bulir di kanan dan kiri melambangkan lima butir rukun Islam serta kesuburan, kemakmuran, dan kehidupan. Maknanya keislaman setiap civitas academica GDA harus diorientasikan untuk mewujudkan kemakmuran bangsa dan dunia. (Aspek afektif).

“Warna biru melambangkan kepercayaan, ketenangan, kestabilan dan profesionalisme. Maknanya setiap civitas academica GDA harus memiliki kepercayaan diri, tujuan hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat, serta keterampilan, pengetahuan, dan etika kerja yang tinggi,” tambahnya.

Untuk diketahui, GDA saat ini tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025/2026 dan siap menjaring anak-anak hebat dari seluruh penjuru negeri. PPDB gelombang kedua (jalur mandiri) akan dilaksanakan tanggal 18 Mei 2025 hingga 1 Juni 2025. Pendaftaran dapat diakses pada link pendaftaran : https://ppdb2.kaderbangsa.foundation/