Yogyakarta – Semarak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia diwarnai dengan nuansa khidmat sekaligus penuh keceriaan. Global Darussalam Academy (GDA) dan SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) berkolaborasi menggelar Pesta Kemerdekaan yang dirangkai dengan pelantikan Student Council (StuCo). Acara ini menjadi momentum penting bagi siswa untuk meneguhkan jiwa kepemimpinan sekaligus merayakan kemerdekaan dengan semangat kebersamaan.
Upacara Bendera: Menghormati Sejarah Besar Bangsa
Kegiatan dimulai sejak pagi, Minggu (17/8), dengan apel persiapan pukul 06.45 WIB. Tak lama kemudian, upacara bendera berlangsung khidmat di lapangan utama. Seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan berdiri tegap, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh penghayatan. Momen sakral ini tidak sekadar seremonial, melainkan pengingat bahwa kemerdekaan yang diraih 80 tahun silam adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan. Nilai-nilai patriotisme yang diwariskan kembali dihidupkan dalam jiwa generasi muda.

Pelantikan StuCo: Menyambut Kepemimpinan Baru
Usai upacara, suasana beralih ke prosesi pelantikan Student Council (StuCo) Global Darussalam Academy. Pengurus baru resmi dilantik sebagai representasi suara siswa, sekaligus motor penggerak berbagai program sekolah. Pelantikan ini menandai estafet kepemimpinan yang diharapkan dapat melahirkan generasi muda berintegritas, berani bersuara, dan mampu membawa perubahan positif. Kehadiran StuCo menjadi simbol bahwa kemerdekaan juga berarti kesempatan bagi siswa untuk memimpin, berkarya, dan memberi kontribusi nyata.

Lomba Tradisional: Nguri-Uri Warisan Budaya dan Merayakan Kebersamaan
Memasuki pukul 09.30 WIB, lapangan berubah menjadi arena tawa dan sorak-sorai. Serangkaian lomba tradisional seperti balap kelereng, balap sarung, joget balon, makan kerupuk, tarik tambang, hingga permainan mengingat gambar digelar dengan meriah. Suara tawa, sorak dukungan, dan semangat kebersamaan menjadi penanda bahwa kemerdekaan dirayakan bukan hanya dengan khidmat, tetapi juga dengan sukacita yang mempererat persaudaraan.
Siswa dari kedua sekolah berbaur dalam suasana penuh sportivitas. Sorakan dukungan menggema, gelak tawa pecah, dan semangat persaingan sehat terasa di setiap pos lomba. Di sinilah perayaan kemerdekaan menemukan maknanya: bukan sekadar adu cepat atau kuat, melainkan merayakan kebersamaan dalam keriangan sederhana. Siswa-siswi GDA bertanding dengan penuh semangat. Pelaksanaan lomba berjalan lancar dan meriah penuh energi di masing-masing sekolah.

Merdeka dalam Kebersamaan
Setelah ishoma (istirahat, sholat, makan) pada pukul 12.00 WIB, siswa kembali berfokus pada agenda akademis berupa seleksi fisika. Aktivitas ini menjadi penegasan bahwa merayakan kemerdekaan juga berarti menjaga semangat belajar dan berprestasi.
Menjelang sore hari, seluruh rangkaian ditutup dengan kegiatan rohani: sholat berjamaah bagi siswa muslim dan misa bagi siswa Katolik. Kehadiran dua ritual ibadah ini menegaskan nilai keberagaman dan toleransi, yang menjadi salah satu fondasi utama bangsa Indonesia.
Dengan rangkaian kegiatan dari pagi hingga sore hari, Pesta Kemerdekaan ke-80 di KTB dan GDA menghadirkan pengalaman berkesan bagi seluruh siswa. Ada ruang untuk khidmat, ada pula ruang untuk bersenda gurau, ada panggung kepemimpinan, ada juga ruang untuk belajar menghargai perbedaan.
Semangat kemerdekaan tahun ini dirayakan bukan hanya sebagai momen historis, melainkan juga sebagai ajang menumbuhkan solidaritas, kepemimpinan, dan persatuan. Sebab, kemerdekaan sejati adalah ketika setiap anak bangsa diberi kesempatan untuk tumbuh, memimpin, dan merayakan perbedaan dalam satu ikatan kebangsaan. []
(Ditulis oleh Humas GDA)